Menengok Nasib Tiger dari Kacamata Legenda Tetangga


Melanjutkan kisah Tiger yang katanya mau  Disuntik Mati.. Selain Honda Tiger, legenda roda dua lain menurutku adalah Yamaha RX King dan Suzuku Satria 120 R (dua-duanya benar-benar tinggal legenda). Dua motor ngebul alias dua tak yang cukup membanggakan dan bikin gonjang-ganjing para pencinta motor pada jamannya.

Kita tangok pertama RX-King

Motor enteng dengan kecepatan sadis dan terkenal sebagai motor jambret ini sekarang sudah di diskontinyu oleh YMKI. Padahal produksi terakhir sudah mengadopsi system pembuangan yang lulus Euro2 layaknya Ninja 150 yang sama-sama menganut mesin dua langkah. Tapi hembusan miring tentang pelarangan motor ngebul ngaspal di jalan protokol dan juga regulasi MotoGP dari 2 tak ke 4 tak yang dipelopori oleh Honda waktu itu, membuat motor-motor 2 tak di tanah air klepek-klepek  kecuali Ninja 150 yang tetap berjaya sampai sekarang..

Meski penggemar RX KIng sampai sekarang masih banyak, (saya juga meminang secondnya di tahun 2003 dan dijual kembali saat kabar miring tentang 2 tak berhembus di tahun 2004) bahkan ada yang mengimpikan keluaran barunya, juga kabar pemakaian nama dan body sama tapi dengan mesin 4 langkah juga sempat berhembus, Klub-klub RX KIng juga banyak meski tidak sesolid klub Tiger, … toh Yamaha tetap mengkafani si Raja Jalanan ini..

Selanjutnya Satria 120 R

Satria yang melgenda dan mengalami beberapa kali facelift, dari kopeling auto ke manual, dan generasi terakhir CBU dari Malaysia model sirip Hiu yang tak beredar lama. Motor yang sempet punya kelas tersendiri di gelaran balap bebek tanah air, bahkan didatangkan produk senada dari negeri asalnya untuk balap yaitu suzuki AKIRA.

Sekali lagi 2 tak tak bertahan dan di kafani juga sam Suzuki Indonesia , bedanya sama RX KIng, nama Satria tetap di pakai pada product Ayago 4 langkah yang lebih dikenal dengan nama Satria FU dan upgrade CC menjadi 150.

Nah bedanya dengan si Tiger adalah kedua product di atas sama-sama 2 tak, kalo dari sisi RX King si motor jelas musanah alias diskontinyu, kalo dari sisi Satria, tinggal nama besarnya yang dipakai dan cukup mumpuni membawa nama product atau brand image…

Sekarang bagaimana dengan Tiger, kemungkinan yang akan diambil menurut analisa kacamata burem saya adalah versi suzuki satria, yaitu di upgrade, meski cuma tampilannya, misal Ban ring 17 dan menganut Monoshock untuk peredam belakang… Atau bisa jadi mesin tidak memakai GL series lagi, tapi di buat mirip NMP dengan CC yang lebih besar…

Sekali lagi ini hanyalah analisa kacamata burem alias pandangan orang awam..

Semoga bermanfaat…Wassalam

41 respons untuk ‘Menengok Nasib Tiger dari Kacamata Legenda Tetangga

  1. Analisi kacamata berkabut saya, tiger akan di upgrade tp tinggal nama macam NMP.
    Dengan asumsi sport non fairing pabrikan tetangga tetap di produksi

    Suka

  2. @luvimoto : kebanyakan owner tiger pada ganti ban gambot dengan pelek 17″, termasuk saya
    @tafri : prediksi sama.. sippp
    @Azizy : Wah kabar dari orang dalam neh,… *SEMANGAD jadinya
    @Elex : wah kalo jd 250 saingan ma CBR dunk, mungkin 230nya VTR

    Suka

  3. Wah klo di kalimantan selatan yang melegenda si F1ZR si Satria120 hiu walaipun kencang tapi sedikit peminatnya cz warnanya cepet memudar, klo F1ZR masih banyak yang masih mulus

    Suka

  4. ehm..ehm…
    Tigor cukup ganti mesin pake dohc 200cc, tentu saja 4 klep. Rangka ikut2an peke deltabox. Ikut2an jg pasang radiator. Monoshock jg dipasang. Ikut2an pake full fairing. Ikut2an pasang injeksi dg ECU programable… Ikut2an pake kompresi 11:1
    Trs ikut2an dijual seharga pulsar. Pasti laku tuh si tigor… hahahaha….

    Suka

Tinggalkan komentar