(repost) Memilih Bebek Karena Banyak Hal Terkait…..


Dalam tulisan ini saya akan mengabaikan keberadaan motor matic, jadi selanjutnya motor matic tidak akan disebut di sini. Tanpa bermaksud membela atau mencounter anggapan miring terhadap motor bebek...

Gambar gagal dimuat.

Saya bukan pengendara motor bebek (selanjutnya disingkat “bebek”), tapi sebagian besar saudara dan temanku adalah owner bebek, kenapa mereka memilih bebek sebagai tunggangan keseharian, tentu saja ada beberapa alasan

  1. Daya Beli : maksudnya kemampuan daya beli owner bebek memang hanya mampu beli bebek, meski pengenya Honda Jezz, hal ini karena pendapatan yang memang pas-pasan, jangankan untuk beli N250 ata CBR250, beli motor bebek aja mesti kredit 3 tahun..
  2. Daya tampung / angkut : ada yang membeli bebek karena motor bebek mampu mengangkut lebih dibanding motor batangan, misal bawa barang bisa ditaruh di bagasi atau di lengkung leher si bebek, seperti galon, gas tabung atau beras sekarung dan barang lain yang semisal.. dan untuk boncengan berlebih, misal berempat yaitu isteri dan dua anaknya yang balita… (jelas melanggar tapi itulah realitanya, termasuk diriku sendiri meski aku ga pakai bebek)
  3. Kemampuan pengendara : maksudnya postur tubuh owner memang tidak memungkinkan mengendarai motor batangan, misal karena postur pendek dan kecil atau karena kekutan fisik yang merasa keberatan bila bawa motor batangan..
  4. Kondisi Fisik : beberapa pengendara bebek dengan fisik yang tidak memungkinkan menyemplak motor batangan karena cacat dan lain hal, memilih bebek karena lebih mudah dimodifikasi dan familiar dinaiki oleh pengendara cacat…

Demikian hal-hal yang melatar belakangi pemilihan motor bebek oleh konsumen, dimana sekarang bebek tidak lagi menjadi motor komplek atau perumahan semata, tapi merupakan kendaraan multipurpose yang dapat kita temui di mana saja, jika ada bebek yang sruntulan ya wajar saja, karena temanku yang pakai RX King saja sering seruntulan ga karuan. Jadi semua kembali kepada keluarga dan pengendara itu sendiri, keluarga, khususnya orang tua, harus memberi batasan pada anaknya yang memang belum cukup umur untuk mengendarai motor, pengendara itu sendiri mesti punya kesadaran penuh, pengendara yang kadang hanya dewasa di umur tapi tidak dewasa dalam sikap, … Jadi sekali lagi, apapun motornya, semua kembali kepada sikap mental pengendaranya .. *Imho

Jika ingin bebek kembali ke komplek dan tidak bersliweran di mana-mana maka perlu langkah-langkah…

  1. Batasi kubikasi bebek sampai 70 cc saja (Seperti doeloe), jika ATPM memproduksi motor di atas 70 cc, wajib memakai body batangan
  2. Produksi boleh bebas tanpa batasan tapi ada aturan tegas yang melarang bebek ke jalan raya, jadi di jalan raya hanya ada motor batangan
  3. Hilangkan dan hapuskan balapan dalam bentuk apapun selama masih memakai sepeda motor bebek sebagai tunggangan atau bebek used. jadi hanya ada balap batangan
  4. Larang iklan motor bebek dalam bentuk apapun
  5. Perbaikan transportasi massal (ga perlu di bahas, udah banyak bahasan)

Tulisan di atas tentu banyak hal yang tidak mungki terwujud, karena negara ini begitu komplek, permasalahan pengendara, jalan, pendapatan penduduk, dan sebagainya sampai politikpun bermain, sehingga seperti komentarku di Motorrek , pengguna bebek yang dianggap seruntulan hanyalah korban. Terus yang bertanggung jawab siapa ? Tanyakan pada pemerintah yang mulai bergoyang ? Aturan hukum, keterkaitan pajak, ijin produksi ATPM, semua itu tentu berkaitan erat dengan campur tangan pemerintah …*IMHO

Silahkan yang mau menambahkan atau mengkritisi, agar bebek.… saya makin pinter… 😛

Semoga bermanfaat…. Wassalam

ilustrasi gambar dari Sini

52 respons untuk ‘(repost) Memilih Bebek Karena Banyak Hal Terkait…..

  1. Org2 pd milih bebek drpd mtr sport ya karena fungsi.

    Jalan satu2nya pengen mengurangi populasi bebek ya dimulai dari pabrikan.
    Tp percuma aja,
    Bebek udah gak ada, nanti akan ada lagi srunthulers2 lewat media yg berbeda.
    Yaa mau bgmana lg, kembali pd dr msg2

    Suka

  2. hil yang mustahal….
    irit..pajaknya murah….spare-part banyak (gak inden) dengan harga terjangkau!!! soal awet…jangan ditanya bebek 4tak mesti awet…lha C70 ajah ato astrea 800 masih banyak seliweran dijalan kok

    Suka

  3. stop justifikasi biker berdasarkan motornya! nilai-lah biker dari cara berkendaranya!
    bebek sruntulan banyak, matik pecicilan akeh, sport bedigisan njeprah, moge arogan pirang-pirang. apa (jenis) motornya yang salah?

    Suka

  4. kalau motor pertama biasanya pilih bebek.. bisa dipakai sekeluarga…
    bebek ciri khas indonesia dan lebih luas lagi ciri khas asia.. kenapa ya? di eropa sono kan kalo nggak sport ya matic

    Suka

  5. Saya pilih bebek, karena alasan nomor 3 dan nomor 5 (meminimalisir polusi lingkungan). Lagian seirit2nya matic or motor batangan,ngga ada yg seirit bebek yg paling irit (76kpl)

    Suka

  6. Belilah motor yg sesuai dgn kebutuhan…
    Dl ane pakai scorpyo tp ane jual krn ane pindah rumah n bikin tambah jauh jarak rumah kekantor(dl 10km skrg 45km)makanya skrg ane ganti blade meski timpang yg penting irit… 🙂
    Jgn salahkan bebek-e tp salahkan pengendara yg sruntulan….

    Suka

  7. motor sruntulan di bandung selain matic kebanyakan pake bebek R*vo mungkin karna akselerasinya kali yh.

    engga anak muda, babeh-babeh, ato aki-aki, klo dah pake R*vo udah sruntulan amit….

    Suka

Tinggalkan komentar