KOBOI to Cracking Zone

Pertemuan para Blogger, komentator dan beberapa komunitas motor dalam rangka milad Komunitas Blogger Otomotif Indonesia (KOBOI), yang berlangsung 19 Februari di Buperta, Taman Lalu Lintas, Bumi Perkemahan Cibubur, menghadirkan beberapa narasumber, salah satunya adalah Pak Wicak, yang di dunia maya lebih dikenal dengan sebutan Ndhoro Kakung.

Hal yang aku inget dari obrolan yang disampaikan beliau adalah kekuatan dunia maya atau internet merupakan suatu kekuatan besar yang mampu merubah suatu hal yang besar, contoh paling hangat adalah tumbangnya rezim Mubarok di Mesir, pemerintahan yang bertahan selama kurang lebih 32 tahun ini tumbang oleh rakyatnya, benarkah demikian..? Dalam kurun 5 tahun di mana dunia internet berkembang cepat di mesir, sangat dimanfaatkan oleh rakyat Mesir untuk menulis dan menyampaikan segala kekurangan dan penyelewengan kekuasaan Pemerintah yang ada. Padahal sebelumnya rakyat Mesir hanya bisa menyampaikan unek-unek, kekesalannya kepada pemerintah hanya dengan coretan-coretan di dinding-dinding WC umum dan sejenisnya, tapi dalam kurun 5 tahun mereka menyampaikan lewat internet dan mata duniapun terbuka dan bertemulah ide-ide yang sama dari rakyat Mesir di internet, sehingga berevek pada kesepakatan menurunkan pemerintahan yang ada dari tampuk pimpinan negara.

Demikianlah yang mungkin akan dapat dilakukan para blogger otomotif roda dua di Indonesia, dalam hal ini KOBOI, tapi tentu saja bukan untuk menumbangkan pemerintahan, tapi sebagai corong kritik dan saran bagi pemerintah dan ATPM motor, mungkinkah …? Dalam hal ini saya sebagai blogger KW 1013 meyakininya. Dari hal ini saya jadi inget kata CRACKING ZONE, sebuah ide yang melahirkan sebuah buku karya Reinal Kasali, guru besar Universitas Indonesia bidang manajemen, sebuah buku yang mengupas orang-orang yang mampu merombak tatanan organisasi terutama bisnis.

Penempelan stiker Agent of Change oleh Kombes Royke Lumowa di motornya Bro Yudibatang

Yah… KOBOI akan mampu memanfaatkan celah yang ada untuk merubah keadaan menuju lebih baik, menjadi CACKER yang akan mendukung perubahan menuju keadaan yang lebih baik, kepada pihak kepolisian yang dalam milad kemarin diwakili oleh Ditlantas Kombes Royke Lumowo, KOBOI menyampaikan berbagai saran dan kritikan mengenai lalu linatas Jakarta khususnya, juga kinerja polisi yang belum maksimal dan tebang pilih dalam menegakan sanksi hukum bagi pengguna jalan, peraturan yang belum jelas tapi malah dijadikan acuan untuk menilang pengguan roda dua, contohya knalpot, dimana suara knalpot mempunyai batasan desibel, tapi polisi sendiri tidak atau belum memakai alat ukur tersebut, tapi sudah berani menindak pengguna roda dua.

Mas Triatmono menyampaikan keluhan Konsumen

Kepada perwakilan ATPM, dimana yang hadir adalah Bapak Paulus Firmanto (YMKI) dan Bu Hesti (AHM), disampaikan mengenai berbagai keluhan konsumen dari susahnya menyampaikan keluhan kepada ATPM atas permasalahan yang dialami konsumen, misalnya komstir yang oblak dan semacamnya. Penyampaian keluhan konsumen ini disampaikan juga oleh Mas Triatmono, beliau adalah blogger senior akrab disapa Juragan Rondo yang juga sebagai pembicara mewakili KOBOI.

Edo Rusyanto seorang jurnalis sekaligus blogger akrab disapa Mbah Edo yang menyoroti kondisi lalu lintas Indonesia khususnya Jakarta, juga menyampaikan tentang kegiatan turun ke jalan untuk menegur para pengguna jalan yang melakukan pelanggaran seperti melawan arah, hal yang telah direalisasikan bebrapa hari lalu oleh Roada Safety Acotiation ata RSA.

So… mari bersama menjadi CRACKER, menjadi pembaharu yang menerobos perubahan menuju lalu lintas dan kondisi berkendara yang lebih baik…

Semoga bermanfaat… Wassalam..