Menuju Wangi Yang Indah…


Assalamu’alaikum..

Apa yg menyebabkan seorang hamba rela dgn apapun ketentuan Allah? Rasa cinta yg berkobar dalam hatinya, membara, dan memburu setiap jengkal jejak insan yg dicintaiNya Rasulullah Muhammad SAW.Dan naungan Allah akan kau dapatkan diantaranya “Ada 7 golongan yg Allah akan menaunginya pd saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya… Orang yg mengingat Allah ketika sendirian bercucuran air matanya” (Mutafaq’alaih)

Menangis hatinya, sesak nafas bergolak berkecamuk tak menentu dikarenakan rindu dan dendam kpd perilakunya yg lalai dan buruk di mata Allah selama ini.Astagfirullah’al adzim.Mungkin qt tak termasuk dlm kategori murtad, kafir, atau kufur nikmat dikarenakan kita slalu bersyukur dan istigfar.Namun apakah kita masuk golongan yg fasik??

Allah swt berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah/patuhlah kpd Allah dan carilah perantara yg dapat mendekatkan kpd Allah dan berjuanglah di jalan Allah, agar kamu MENDAPATKAN KEBERUNTUNGAN” (QS.Al-Maidah-35).

Rasulullah SAW adalah sebaik baik perantara, beliau bersabda : “Barangsiapa yg mendengar adzan lalu menjawab dg doa : “Wahai Allah Tuhan Pemilik Dakwah yg sempurna ini, dan shalat yg dijalankan ini, berilah Muhammad (saw) hak menjadi perantara dan limpahkan anugerah, dan bangkitkan untuknya kedudukan yg terpuji sebagaimana yg telah kau janjikan padanya”. Maka halal baginya syafaatku” (Shahih Bukhari hadits no.589 dan hadits no.4442)

“Katakanlah: “Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum KELUARGAMU, HARTA KEKAYAAN yg kamu usahakan, PERNIAGAAN yg kamu khawatiri kerugiannya, dan TEMPAT TINGGAL yg kamu sukai, adalah LEBIH KAMU CINTAI?? dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya?? maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kpd org-org yg fasik!!” (At-Taubah : 24)

Ancaman Allah bagi org yg tidak memutuskan perkara menurut hukum Allah, ada tiga macam:

  1. Karena benci dan ingkarnya kpd hukum Allah, org yg semacam ini disebut kafir Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (Al Maa-idah 44).
  2. Karena menurut hawa nafsu dan merugikan orang lain dinamakan disebut zalim Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.(Al Maa-idah 45).
  3. Karena tidak memutuskan perkara menurut apa yg diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yg fasik Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya(*) . Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik(**).(Al Maa-idah 47). (*)Pengikut pengikut Injil itu diharuskan memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalam Injil itu, sampai pada masa diturunkan Al Quran. (**)mengacu pada 3 ciri tersebut

 

>>>>Bersambung>>>>>>>>>>..

Wasalamu’alaikum..

10 respons untuk ‘Menuju Wangi Yang Indah…

  1. Beberapa contoh ayat di atas adalah bagaimana car Allah menyebut orang-orang yang berdosa baik itu Kafir, Zalim, Fasik. Allah menyebut kafir bagi yang betul2 ingkar, betul-betul lalim.
    Sementara kita, sering menyebut kafir pada sesama muslim, pada teman kita sendiri lihatlah Almarhum Gusdur dibilang kafir, padahal kelaliman apa yang dibikin Gusdur sampai dibilang kafir, kecuali hanya beda presepsi semata dalam masalah furu’ tau masalah kecil.
    Ihkwani rahimakumullah sesama muslim itu saudara, tak layak menzalimi, mengkafirkan, dan memusuhi. Judtru musuh di depan kitalah yang kafir sejati yang selalu merongrong umat islam yang perlu kita lawn, bukan mejadikan kawan sebagai lawan.

    Suka

Tinggalkan komentar